HAKIKAT
DAN TEORI PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
A.
Pendahuluan
Administrasi
adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan dan
pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang
pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai
tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal
terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun
sebagai tenaga pelaksana. Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan dan
keterampilan mengenai bidang pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula
dengan kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna
mencapai tujuan lembaga pendidikan masing-masing.
Oleh karena itu,
setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan dengan
administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional
saja. Mereka harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan
keahlian dalam berbagai bidang.
Dalam tulisan
yang penulis buat ini yang tersusun dalam bentuk makalah yang berjudul: “HAKIKAT DAN TEORI PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI” ini akan membahas mengenai pengertian administrasi
pendidikan, karakteristik administrasi pendidikan, tujuan dan manfaat
administrasi pendidikan, ruang lingkup dan fungsi administrasi pendidikan dan
perkembangan teori administrasi.
B.
Pembahasan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi
pendidikan terdiri dari dua kata “administrasi” dan “pendidikan”. Kata
administrasi menurut William Moris yang penulis kutib dari buku administrasi
pendidikan karangan Prof. Dr. H. Asnawir berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari “ad” dan “ministrare”, kata “ad” artinya sama dengan kata “to” dalam
bahasa Inggris yang berarti ke atau kepada, sedangkan kata “ministrare” yang
dalam bahasa Inggris adalah “serve” yang berarti melayani, membantu atau
mengarahkan.[1]
Dengan demikian dapat dipahami bahwa administrasi adalah kegiatan yang
memberikan pelayanan, bantuan dan pengarahan kepada sesuatu untuk mencapai
suatu tujuan.
Untuk memahami
pengertian administrasi secara lengkap, berikut ini adalah pendapat para ahli
yang mengemukakan pengertian administrasi.
a.
Menurut Sondang P. Siagian mengatakan
administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang
telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia
atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.[2]
b.
Ars. The Liang Gie mengatakan bahwa
administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.[3]
c.
Drs. Soehari Trisna, dalam seggi-segi
Administrasi Sekolah mengatakan administrasi adalah keseliruhan proses
penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara
rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efesien.[4]
d.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,
dalam Pedoman Pelaksanaan Kurikulum, buku III D. Dikatakan bahwa administrasi
adalah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personel maupun
material) secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan.[5]
Dari bebarapa
pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat dipahami
bahwa administrasi adalah semua kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan
administrasi itu dilaksanakan dalam setiap kelompok kerjasama sejumlah manusia
dalam berbagai bidang kehidupan termasuk di dalamnya bidang pendidikan, oleh
karena itu, administrasi pendidikan adalah merupakan aplikasi ilmu administrasi
dalam kegiatan pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan
yang diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang dengan menggunakan
segala sarana dan prasarana yang tersedia baik moral maupun material dan
spiritual agar tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.[6]
Kegiatan administrasi
juga merupakan usaha pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan yang terarah
pada pencapaian tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh kelompok kerjasama
yang menyelenggarakan usaha kependidikan.[7]
Dengan demikian administrasi pendidikan bukanlah kegiatan kependidikan, akan
tetapi adalah kegiatan pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan agar
berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Untuk memahami
lebih lanjut mengenai administrasi pendidikan, berikut ini adalah pengertian
yang diberikan oleh para ahli.
a.
Menurut Drs. M. Ngalim Parwanto,
administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian
segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut-paut
dengan pencapaian tujuan pendidikan.[8]
b.
Dapertemen pendidikan dan kebudayaan RI
dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan,
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoornasian, pengawasan, pembiayaan, dan
pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personel, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efesien.[9]
c.
Hadari Nawawi menjelaskan bahwa
administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau seluruh proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan.[10]
d.
Engkoswa mengatakan bahwa administrasi
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai
tujuan pendidikan.[11]
Berdasarkan
pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat
dipahami bahwa administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoornisasikan
perilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata
sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.
2. Karakteristik Admistrasi Pendidikan
Berdasarkan
definisi-definisi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat kita pahami
karakteristik administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
a.
Administrasi pendidikan meliputi semua
kegiatan yang berkenaan dengan tujuan memperbaiki proses pendidikan.
b.
Administrasi pendidikan merupakan usaha
kolektif dan kerjasama sekelompok orang di dalam lembaga pendidikan berdasarkan
ketentuan-ketentuan dan batasan-batasan kemampuan tertentu.
c.
Administrasi pendidikan merupakan proses
kemanusiaan yang bertujuan agar terpenuhi keinginan dan kebutuhan manusia dalam
rangka memperbaiki kehidupan manusia melalui perubahan manusia yang
bersangkutan.
d.
Administrasi pendidikan adalah proses
sosial dengan arti kata bahwa administrasi pendidikan tersebut harus memberikan
manfaat bagi masyarakat.
e.
Admnistrasi pendidikan adalah proses
pendidikan yang berusaha untuk mengembangkan pekerja-pekerja dan orang-orang
yang berkaitan dengan organisasi.
f.
Administrasi pendidikan juga merupakan
usaha-usaha yang teratur, dan usaha-usaha yang tepat dalam melaksanakan
koordinasi pada suatu organisasi.
g.
Administrasi pendidikan merupakan kerja
kepemimpinan yang bijaksana, dan dapat menciptakan iklim yang kondusif,
meliputi material, psikologis, spiritual dan sosial.
h.
Administrasi pendidikan adalah proses
pendidikan yang bertujuan atau jalan untuk mencapai tujuan.[12]
3. Tujuan dan Manfaat Administrasi
Pendidikan
a. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan
administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga Negara yang memiliki
kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.[13]
Menurut
Sergiovani dan Carver ada empat tujuan administrasi, yaitu: efektivitas
produksi, efesiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja.[14]
Sasaran
administrasi pendidikan adalah manusia, maka pelaksanaannya tidak boleh tidak
dapat disetarafkan dengan “ordenil mesin”. Sifat administrasinyapun tidak bias
bersifat mekanistis. Pelaksanaan administrasi pendidikan harus bersendikan pada
prinsip-prinsip yang sifatnya kooperatif dan demokratis. Kegiatan administrasi
pendidikan hendaknya didasarkan pada: 1) Tujuan pendidikan dan perkembangan
anak didik, 2) Adanya koordinasi dalam semua usaha, 3) Penggunaan waktu, tenaga
dan alat secara efektif dan efesien, 4) Partisipasi yang luas dalam menentukan
policy dan program, 5) Memindahkan kekuasaan yang sesuai dengan tanggung jawab,
dan 6) Menghindarkan overlapping fungsi.[15]
Tujuan
administrasi pendidikan dapat dikelompokkan kepada tujuan jangka pendek, tujuan
jangka menengah, dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari
administrasi pendidikan adalah agar tersusun dan terlaksana suatu system
pengelolaan komponen instrumental dari proses pendidikan yang meliputi komponen
siswa, pegawai guru, sarana/prasarana, organisasi, pembiayaan, tata usaha dan
hubungan sekolah dengan masyarakat, agar terlaksananya proses pendidikan di
sekolah secara efektif yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
yang bersangkutan.[16]
Tujuan
jangka menengah administrasi pendidikan mengarah kepada pencapaian tujuan
institusional setiap jenis dan jenjang serta program pendidikan. Sedangkan
tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah tujuan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.[17]
Disamping
itu secara operasional administrasi pendidikan bertujuan untuk:
1) Memudahkan
pekerjaan administrasi dalam bidang pendidikan, memudahkan proses
pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang diharapkan akan
dapat menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam bidang pendidikan
yang sifatnya realistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai penyelesaian
masalah administrasi dalam bidang pendidikan yang dihadapi.
2) Menciptakan
iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikan dan memupuk
kejujuran, amanah, keikhlasan dalam bekerja.
3) Meningkatkan
moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang terlibat dalam
kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan.
4) Meningkatkan
produktivitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas, metode dan media
dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan.
5) Meningkatkan
kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara
terus menerus dalam melakukan pekerjaan yang diemban.
6) Mengadakan
perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan seluruh aspeknya dan
mendorong peserta didik dalam mencapai pertumbuhan yang menyeluruh dan utuh,
serta dapat melakukan penyesuaian dalam masyarakat yang selalu mengalami
perubahan.
7) Menghubungkan
antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan dalam masyarakat, serta
mempererat hubungan pendidikan dengan masyarakat/ lingkungan.[18]
b. Manfaat Administrasi Pendidikan
Adapun
manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkat
derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki kinerja tersebut.
2) Menciptakan
iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan kemanusiaan
yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga
pendidikan yang bersangkutan.
3) Mendorong
menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi
kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas pendidikan
lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
4) Berusaha
menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat kea rah
pengembangan, kemajuan dan kestabilan.[19]
Selanjutnya
Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat
administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari
administrasi pendidikan adalah:
1) Dapat
mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti dipikulnya
serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan kewenangan
masing-masing.
2) Dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3) Mengetahui
bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4) Mengetahui
batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.[20]
4. Ruang Lingkup dan Fungsi Administrasi
Pendidikan
a. Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan
Ruang
lingkup administrasi pendidikan sangat luas, meliputi sekalian usaha, proses
tindakan penyelenggaraan, pelayanan, bimbingan, pengaturan dan mengawasi semua
personal yang terlibat dalam kegiatan administrasi, termasuk pula masalah
kepemimpinan, bagaimana sikap dan sifat seseorang pemimpin yang dikehendaki
dalam pendidikan type-type kepemimpinan nama yang sesuai, syarat-syarat apa
yang diperlukan sebagai seorang pemimpin yang baik.[21]
Menurut
Ngalim Purwanto, ruang lingkup admnistrasi pendidikan dikelompokkan kepada
tujuh kelompok, yakninya:
1) Admnistrasi
tatalaksana sekolah
2) Administrasi
guru dan pegawai sekolah
3) Admnistrasi
muurid/ siswa
4) Admnistrasi
supervise pengejaran
5) Administrasi
pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
6) Administrasi
perencanaan dan pendirian bangunan sekolah
7) Administrasi
hubungan sekolah dan masyarakat[22]
Menurut
Hadari Nawawi, ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi bidang-bidang
kegiatan sebagai berikut:
1) Manajemen
administrasi. Bidang kegiatan ini bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam
organisasi/ kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
2) Manajemen
operatif. Kegiatan ini bertujuan mengarahkan dan membina agar dalm mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, setiap orang melaksanakannya
dengan tepat dan benar.[23]
b. Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi
administrasi pendidikan meliputi:
1) Planing atau
perencanaan.
Perencanaan
merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dan juga merupakan persiapan dalam
kegiatan administrasi, dan dianggap syarat mutlak bagi setiap organisasi atau
lembaga baik perorangan maupun kelompok.[24]
Rancangan yang disusun dalam konteks pendidikan menurut Dr. Hadari Nawawi
meliputi:
a) Perumusan
tujuan yang hendak dicapai
b) Penentuan
bidang/ fungsi unit sebagai bagian-bagian yang akan melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan
c) Menetapkan
jangka waktu yang diperlukan
d) Menetapkan
metode atau cara mencapai tujuan
e) Menetapkan
alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efesiensi pencapaian tujuan
f) Merumuskan
rencana evaluasi atau penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan
g) Menetapkan
jumlah dan sumber dana yang diperlukan.[25]
Dengan demikian rancangan
kegiatan administrasi pendidikan yang harus dirumuskan mencakup 7 faktor:
a) Faktor
tujuan
b) faktor
bidang/ bentuk kegiatan
c) faktor
waktu
d) faktor
metode
e) faktor
alat
f) faktor
penilaian
g) faktor
dana[26]
2) Organizing atau
pengorganisasian.
Pengorganisasian
adalah aktivitas penyusunan, pembentukan hubungan kerja antara orang-orang/
organ-organ sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan atau penyusunan bagian-bagian yang terpisah sehingga terjadi
suatu kesatuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.[27]
Dalam langkah
pengorganisasian ini, ada dua hal pokok yang menjadi perhatian:
a) Penciptaan
mekanisme atau tata kerja, seirama dengan pola struktur organisasi yang
dibuat-ditetapkan.
b) Penentuan
dan pendistribusian kerja yaitu, penyebaran dan pembagian tugas/ pekerjaan
sekaligus pelaksanaan-pelaksanaan beserta kewenangan dan tanggung jawab yang
harus dilakukan oleh masing-masing anggota/ staf pengurus organisasi.[28]
3) Fungsi
Penggerakan atau Actuation. Aktuasi
artinya menggerakkan orang-orang dalam organisasi agar mau bekerja dengan penuh
kesadaran secara bersama-sama mencapai tujuan yang diharapkan.[29]
4) Controlling
atau Pengawasan.
Pengawasan
merupakan kegiatan-kegiatan dan
tindakan-tindakan untuk mengamankan rencana dan keputusan yang telah dibuat
atau yang sedang dilaksanakan.[30]
Dalam buku Ahmad
Sabri dijelaskan dalam bagian supervisi, bahwa setiap pelaksanaan daripada
program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.[31]
Selanjutnya
ditambahkan fungsi administrasi pendidikan dalam buku Ahmad Sabri adalah
pengarahan, koordinasi, dan evaluasi. Pengarahan maksudnya member bimbingan dan
petunjuk yang diberikan sebelum kegiatan pelaksanaan dilakukan, untuk
memelihara, menjaga dan mengajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat,
baik secara structural maupun fungsional agar setiap kegiatan yang dilakukan
nanti tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.[32]
Koordinasi
adalah mengsingkronkan dan meluruskan semua kegiatan unit dapertemen/ satuan
organisasi menuju tercapainya tujuan/ hasil akhir yang sama, koordinasi
menyangkut semua orang, kelompok unit organisasi dan semua kegiatan dalam
setiap organisasi dimana orang bekerjasama. Tanpa koordinasi terjadi pemborosan
uang, tenaga dan waktu yang sangat banyak.[33]
Evaluasi adalah
untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program. Jadi, evaluasi sebagai
fungsi administrasi pendidikan, pendidikan adalah aktifitas-aktifitas untuk
menentukan sampai dimana hasil dan tujuan-tujuan pendidikan itu telah tercapai.[34]
5. Perkembangan Teori Administrasi
a.
Periode
Tradisional
1) Teori administrasi ilmiah
Teori ini dikembangkan oleh Frederick taylor (1856-1915 M)
dikenal sebagai bapak managemen ilmiah, yang mendasarkan teorinya pada hasil
eksperimen yang ia lakkan yang dituangkan dalam karya tulisnya yang berjudul
the principles of scientific management sekitar tahun 1911, yang dipopulerkan
oleh Louis brandeis yng berisi beberapa prinsip:
a) Prinsip studi waktu.
b) Prinsip hasil upah
c) Prinsip pemisahan antara perencanaan
dan pelaksanaan
d) Prinsip metode kerja ilmiah
e) Prinsip control managerial
f) Prinsip management fungsional[35]
Berdasarkan
prinsip diatas, administrasi pendidikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Menggunakan disiplin yang keras
b) Pemusatan pada tugas yang harus
dikerjakan oleh bawahan
c) Kurangnya hubungan interpersonal
antara pekerja
d) Aplikasi yang kaku dari system yang
intensif dalam pemahaman administrasi[36]
2) Teori birokrasi
Ada lima
cirri dari teori birokrasi ini yaitu:
a) Adanya pembagian tugas dan
spesialisasi dari setiap individu dalam organisasi mepunyai wewenang dan juru
diksi yang diatur oleh berbagai peraturan
b) Bersifat impresioanl
c) Dalam organisasi ada hirarki
kewenangan
d) Didasarkan atas dokumen tertulis
e) Pembinaan pegawai berorientasi pada
pengembangan karir[37]
Birokrasi
jadi tidak berfungsi apabila orang dalam organisasi terkurung dalam bidang
espesialisasi tertentu Setiap orang hanya berorientasi untuk memegang jabatan
yang lebih tinggi sehinggga anggota organisasi kehilangna kebebasan pribadinya.
Orientasi pertumbuhan karir menyebabkan orang mengejarnya dan melupakan unsure pelayanan organisasi
Orientasi pertumbuhan karir menyebabkan orang mengejarnya dan melupakan unsure pelayanan organisasi
3) Teori klasik
Teori
ilmiah dan teori birokrasi biasanya digolongkan kepada teori klasik, filley
mengemukakan beberapa kelemahan dari teori klasik ini yaitu:
Teori
kalsik merupakan teori yang terikat waktu, Bersifat deterministic, Tidak
memperhitungkan berbagai dimensi, dalam administrasi Lebih banyak menggunakan
asumsi yang lemah.[38]
b. Periode Transisional
1) Teori hubungan antar manusia (human
relation teori)
Teori ini
ditandai dengan timbulnya hubungan antara manusia. faktor manusia merupakan
faktor yang sangat penting dalam menenutkan tingkat produktifitas kerja, hingga
konsep moral dinamika kelompok dan hubungan interpersonal menjadi popular
dikalangan administrator serta dalam teori administrasi.[39]
2) Teori tingkah laku
Teori
tingkah laku dipelopori oleh Chester I banard, konsep Banard tentang
administrasi menggunakan pendekatan interdisipliner dengan memakai berbagai
pendekatan tingkah laku seperti psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, dan
psikologi social. Disamping itu Herbert Simon mengemukakan teori administrasi
dalam bukunya ?Administration Behavior? bahwa masalah tingkah laku administrasi
dari sudut proses pengambilan keputusan yang terus menerus dalam suatu
organisasi. Teorinya meliputi proses administrasi.[40]
3) Periode teori pendekatan system
Teori ini
dikemukakan oleh Ludwig Von Bertalenfy mengemukakan system adalah susunan
elemen yang berinteraksi satu dengan yang lain. Suatu system menghasilkan out
put yang mempunyai aktifitas, menjaga integrasi serta kesatuan dari
element-elementnya.[41]
Dalam
teori system dikenal istilah homestatis dan umpan balik. Homestatia merupakan
aplikasi dari prinsip umpan balik atau sebab akibat yang menyediakan mekanisme
untuk tingkah laku mencari tujuan dan control terhadar diri sendiri.
C.
Penutup
1. Kesimpulan
Dari uarian di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah semua kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya pengertian administrasi pendidikan adalah tindakan
mengkoornisasikan perilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada
dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara
produktif atau dengan kalimat lain dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan
adalah kegiatan yang dilakukan di instansi pendidikan secara beersama-sama
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Secara umum
tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga Negara
yang memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.
Adapun manfaat
administrasi pendidikan adalah sangat banyak, namun dapat disimpulkan bahwa
manfaat administrasi pendidikan adalah mempermudah pencapaian tujuan
pendidikan, dengan administrasi pendidikan semua yang diinginkan dalam pendidikan
mudah untuk dicapai.
Selanjutnya
fungsi administrasi pendidikan adalah dapat dikategorikan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengerakan, pengawasan, pengarahan, dan fungsi evaluasi dalam
bidang pendidikan.
Kemudian
berkaitan dengan perkembangan teori administrasi dibagi menjadi dua macam,
administrasi tradisional dan administrasi transisional.
2. Saran
Penulisan
makalah yang berjudul “HAKIKAT DAN TEORI PERKEMBANGAN ADMINISTRASI” ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu besar harapan penulis untuk
mengkritisi makalah ini, baik dari segi
isi maupun dari segi penulisan makalah.
Selanjutnya,
mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan oleh semua pembaca dan dapat
dimanfaatkan. Atas kritik dan seran dari pembaca, penulis ucapkan terimakasih.
[1] Asnawir, Administrasi
Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2005), hal.1
[2] Sondang P. Siagian, Administrasi
Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1974), hal. 2
[3] Daryanto, Administrasi
Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 7
[4] Ibid., hal. 7
[5] Ibid., hal. 8
[6] Op. Cit., Asnawir, hal. 3
[7] Hadari Nawawi, Administrasi
Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1997), hal. 8
[8]
Op. Cit., Daryanto, hal. 8
[9] Ibid., hal. 8
[10] Op. Cit., Hadari Nawawi, hal. 11
[11] Op. Cit., Asnawir, hal. 3
[12] Ibid., hal. 9
[13] Ibid., hal. 10
[14] Op. Cit., Daryanto, hal. 17
[15] Ahmad Sabri, Administrasi
Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2000), hal. 8
[16] Op. Cit., Asnawir, hal. 10
[17] Ibid., hal. 10
[18] Ibid., hal. 11-12
[19] Ibid., hal. 12
[20] Op. Cit., Ahmad Sabri, hal. 9
[21] Ibid., hal. 10
[22] Ngalim Purwanto, Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Nasco, 1974), hal.11
[23] Op. Cit. Hadari Nawawi, hal. 14
[24] Op. Cit. Asnawir, hal. 14
[25] Op. Cit., Hadari Nawawi, hal. 18
[26] Op. Cit., Ahmad Sabri., hal. 14
[27] Op. Cit., Asnawir, hal. 22
[28] Op. Cit., Ahmad Sabri, hal. 15
[29] Op. Cit., Asnawir, hal. 28
[30] Ibid. hal. 32
[31] Op. Cit., Ahmad Sabri, hal. 16
[32] Ibid. hal. 16
[33] Ibid., hal 17
[34] Ibid., hal 19-20
[35]
http://pascasarjana-stiami.ac.id/2012/04/perkembangan-teori-administrasi/
[36] Ibid.
[37] Ibid.
[38] Ibid.
[39] Ibid.
[40] Ibid.
[41] Ibid.
hatur nuhun atas ilmunya ^_^
BalasHapusWynn Slots for Android and iOS - Wooricasinos
BalasHapusA free app for slot machines from 메이피로출장마사지 WRI Holdings Limited that lets you play 출장마사지 the popular games, such as free wooricasinos.info video slots, table games titanium ring and live casino ventureberg.com/
mmorpg oyunlar
BalasHapusİnstagram Takipçi Satın Al
tiktok jeton hilesi
tiktok jeton hilesi
antalya saç ekimi
referans kimliği nedir
İnstagram takipçi satın al
METİN2 PVP SERVERLAR
İnstagram Takipçi Satin Al
tül perde modelleri
BalasHapusmobil onay
mobil ödeme bozdurma
nft nasıl alınır
ankara evden eve nakliyat
Trafik sigortasi
DEDEKTÖR
Site kurmak
ask romanlari
Smm Panel
BalasHapussmm panel
iş ilanları
instagram takipçi satın al
hirdavatciburada.com
beyazesyateknikservisi.com.tr
servis
tiktok jeton hile